26 Pegawai Pajak Dibuang Demi Integritas

Rabu, 8 Oktober 2025

Kabar gembira datang dari panggung Kementerian Keuangan: negara kita baru saja menjadi kali lebih bersih!

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dengan bangga mengumumkan “dosa-dosa” yang dilakukan oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu yang telah dipecat.

Pemecatan massal ini, yang didasarkan pada temuan Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto, seolah menjadi penegasan bahwa negara kini benar-benar serius melakukan aksi bersih-bersih—setelah sekian lama.

Menkeu Purbaya, sang Bendahara Negara, dengan tulus mendukung aksi pembersihan ini, seolah merasa lega beban berat institusi akhirnya terangkat.

Pesan yang disampaikan sang menteri kepada seluruh pegawai pajak yang tersisa pun terdengar sangat humanis namun tegas: “Message-nya adalah ke teman-teman Pajak yang lain, sekarang bukan saatnya main-main lagi!”

Sebuah peringatan yang menunjukkan bahwa era “main-main” ternyata memang pernah eksis di instansi vital negara ini.

Misi Mustahil Coretax: Ahli Jagoan dari Dalam Negeri

Selain soal ‘panen’ pegawai nakal, Menkeu Purbaya juga menyentil isu teknis yang selama ini dianggap mitos: perbaikan sistem administrasi perpajakan canggih milik negara, Coretax.

Proyek ambisius yang diklaim tak mungkin selesai tepat waktu oleh banyak pihak ini, kini dijanjikan rampung pada bulan Oktober 2025.

Purbaya bahkan mengklarifikasi bahwa ‘ahli’ yang dikerahkan bukanlah bule dari luar negeri, melainkan ahli jagoan yang berasal dari luar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sendiri.

“Coretax mungkin satu bulan selesai. Yang orang bilang enggak mungkin, saya kirim ahli. Ahlinya tuh bukan dari luar negeri, luar itu ahli luar (Kementerian) Keuangan.

Orangnya jago, dia bilang bisa satu bulan ini,” jelasnya penuh optimisme. Klaim penyelesaian dalam dua minggu sisa di bulan Oktober 2025 ini menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang luar biasa, seolah membuktikan bahwa masalah teknologi canggih negara dapat diselesaikan dengan semangat gotong royong dan keahlian lokal—meski bukan dari internal Kemenkeu sendiri.

Deklarasi Perang Dirjen Bimo: Seratus Rupiah Pun Pecat!

Dari arena lain, Dirjen Pajak Bimo Wijayanto, yang baru menjabat sejak akhir Mei 2025, membuktikan reputasinya sebagai eksekutor integritas sejati.

Ia mengumumkan bahwa pemecatan pegawai sejak awal kepemimpinannya dilakukan tanpa pandang bulu, demi menjaga marwah institusi.

Dalam upaya menjaga kepercayaan publik—yang merupakan aset paling berharga dalam pengumpulan pajak—Bimo menegaskan bahwa kepatuhan sukarela tidak akan pernah tercapai tanpa adanya integritas dari DJP.

Dalam sebuah acara peluncuran, Bimo bahkan menjanjikan komitmen yang luar biasa dramatis: “Seratus rupiah saja ada fraud yang dilakukan oleh anggota kami, akan saya pecat!”

Sebuah janji yang mengharukan, karena menunjukkan bahwa nilai rupiah pun kini memiliki nilai moral yang sama tingginya dengan integritas instansi.

Ia bahkan membuka saluran whistleblower bagi masyarakat dan menjamin keamanannya.

Harga Kepercayaan: Bukan Saatnya Lagi Main-main

Total pegawai sudah dibersihkan, dan nama lagi menanti di mejanya, menunjukkan bahwa operasi pembersihan ini adalah sebuah sinetron berseri yang belum berakhir.

Angka-angka ini adalah peringatan keras bagi lebih pegawai DJP lainnya: sudah bukan waktunya lagi bermain-main.

Kepercayaan publik adalah satu-satunya modal negara untuk mengumpulkan penerimaan, dan kepercayaan itu terbukti sangat rapuh, mudah hancur oleh fraud senilai Rp100.

Kisah pemecatan massal ini secara humanis mengingatkan kita bahwa integritas bukanlah harga mati, melainkan harga jual yang sangat murah bagi sebagian orang.

Namun, bagi negara, integritas adalah kunci keberlanjutan. Kita hanya bisa berharap, setelah (dan segera ) pegawai dipecat, DJP akan benar-benar menjadi institusi suci yang siap melayani, bukan dilayani.

Statement:

Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan

“Mungkin dia (Dirjen Pajak Bimo Wijayanto) nemuin orang-orang (pegawai DJP) yang menerima uang, yang enggak bisa diampuni lagi, ya dipecat.”

Bimo Wijayanto, Direktur Jenderal Pajak

“Dapat kami laporkan, kami dengan sangat menyesal sudah memecat 26 karyawan, kemudian hari ini di meja saya tambah lagi 13 [daftar pegawai DJP yang akan dipecat]… Seratus rupiah saja ada fraud yang dilakukan oleh anggota kami, akan saya pecat! Handphone saya terbuka untuk whistleblower dari bapak, ibu, dan saya jamin keamanannya.”

Bagikan :

ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL POPULER