Cek Fakta: [HOAKS] Klaim Qatar Borong Rudal Banaspati dari Indonesia

Selasa, 23 September 2025

Sebuah unggahan video di media sosial TikTok memicu kehebohan dengan klaim fantastis.

Video tersebut menarasikan bahwa Qatar telah memborong 2.000 unit rudal banaspati dari Indonesia, sebuah senjata yang disebut-sebut memiliki daya hancur setara bom nuklir dan mampu menembus sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, klaim sensasional ini terbukti sebagai berita bohong atau hoaks.

Video Hasil Manipulasi Foto dan Konten AI

Fakta yang ditemukan sangat berbeda dari narasi yang beredar.

Dilansir dari Tempo.co, video tersebut ternyata merupakan hasil manipulasi yang menggabungkan beberapa klip dan foto dari berbagai sumber yang tidak terkait.

Di antara konten yang digunakan adalah foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang menghadiri rapat pada tahun 2019, serta klip kampanye Donald Trump di New Hampshire pada tahun 2015.

Konten Rudal Terdeteksi sebagai Buatan AI

Bagian yang paling krusial, yaitu gambar iring-iringan kendaraan pembawa rudal dan reruntuhan kota, terdeteksi sebagai konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).

Verifikasi yang dilakukan oleh lembaga seperti Hive Moderation dan Was It AI mengonfirmasi bahwa visual-visual tersebut bukanlah rekaman nyata.

Hal ini membuktikan bahwa video tersebut dibuat secara sengaja untuk menyesatkan publik.

Tidak Ada Kaitan dengan Industri Militer Indonesia

Penelusuran juga menunjukkan bahwa tidak ada informasi resmi yang mengonfirmasi adanya rudal bernama “banaspati” dalam industri persenjataan Indonesia.

Narasi ini sama sekali tidak memiliki dasar fakta dan merupakan karangan belaka.

Video tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan industri persenjataan militer Indonesia, apalagi dengan urusan jual beli antara Indonesia dan Qatar.

Mitos Rudal Super yang Melemahkan Akal Sehat

Kisah tentang rudal “banaspati” dengan kemampuan super yang mampu menembus Iron Dome ini terdengar seperti fiksi, dan memang demikian.

Narasi yang beredar tampaknya sengaja dibuat untuk menarik perhatian dengan menggunakan isu-isu sensitif dan populer, seperti konflik di Timur Tengah dan kekuatan militer suatu negara.

Taktik semacam ini memanfaatkan emosi publik, mengabaikan fakta, dan pada akhirnya merusak akal sehat.

Pentingnya Verifikasi di Era Digital

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua di era digital, di mana informasi dapat menyebar begitu cepat tanpa filter.

Sangat penting untuk selalu melakukan verifikasi terhadap konten yang mencurigakan, terutama yang melibatkan klaim-klaim luar biasa.

Cek sumbernya, cari tahu apakah video atau foto yang digunakan asli atau buatan, dan jangan mudah terpancing oleh narasi yang provokatif.

Memerangi Hoaks Demi Ketenangan Publik

Penyebaran hoaks seperti ini tidak hanya merusak kredibilitas, tetapi juga bisa memicu kepanikan atau misinformasi yang lebih luas.

Melaporkan konten palsu, tidak membagikannya, dan mencari informasi dari sumber-sumber yang terpercaya adalah langkah-langkah sederhana namun efektif dalam memerangi hoaks.

Kita semua memiliki peran untuk menjaga ruang digital agar tetap sehat dan faktual.

Kutipan Laporan dari Tempo.co:

“Hasil penelusuran menyebut versi asli video itu berasal dari beberapa kumpulan foto … iring-iringan kendaraan pembawa rudal yang ditampilkan selanjutnya juga terdeteksi sebagai konten artificial intelligence oleh Hive Moderation dan Was It AI.”

Bagikan :

ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL POPULER