Kabar bohong kembali menyebar di media sosial. Sebuah unggahan video di Instagram mengeklaim bahwa warga Papua menyerbu area tambang PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.
Video tersebut beredar di tengah kabar duka tujuh pekerja Freeport yang terjebak tanah longsor.
Dalam rekaman itu, terlihat sekelompok orang berlarian di tebing curam menuju area tambang yang dipenuhi alat berat. Namun, setelah ditelusuri, klaim tersebut dipastikan tidak benar.
Lokasi Video Ternyata di Myanmar
Fakta yang terungkap sangat berbeda dari narasi yang beredar. Menurut laporan dari Tempo.co, lokasi tambang yang terekam dalam video tersebut sama sekali bukan di Papua, melainkan berada di Myanmar.
Video serupa bahkan sudah pernah tayang di kanal YouTube Kachin Environmental Group (KEG), sebuah organisasi lingkungan di negara bagian Kachin, Myanmar, sejak 2 Mei 2024.
Pencari Batu Giok, Bukan Warga Lokal yang Menyerbu
Video tersebut ternyata merekam aktivitas para pencari batu giok di Myanmar.
Dikutip dari akun X/Twitter @sputnik_brasil, orang-orang dalam video itu memanfaatkan izin terbatas dari pemerintah setempat untuk masuk ke area tambang dan mencari batu giok.
Mereka bukan warga lokal yang menyerbu tambang karena adanya insiden tertentu, seperti yang diklaim dalam narasi hoaks.
Pemanfaatan Tragedi untuk Menyebarkan Hoaks
Penyebaran hoaks ini terbilang kejam karena memanfaatkan tragedi nyata.
Narasi palsu ini sengaja dibuat untuk memancing kepanikan publik di tengah kekhawatiran atas insiden longsor yang menimpa para pekerja Freeport.
Aksi ini menunjukkan betapa tidak bertanggung jawabnya pihak-pihak yang menyebarkan informasi palsu demi mendapatkan perhatian di media sosial.
Verifikasi Informasi Sebelum Percaya
Kasus ini kembali menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu melakukan verifikasi sebelum mempercayai atau membagikan informasi yang beredar di media sosial.
Terutama untuk video atau gambar, sangat penting untuk memeriksa sumber asli dan konteksnya. Berita yang tidak jelas asal-usulnya, apalagi jika menyebar di tengah tragedi, harus dicurigai sebagai hoaks.
Kerugian Akibat Hoaks yang Cepat Menyebar
Hoaks seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat dengan menyebarkan informasi yang salah, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan dan pihak-pihak terkait.
Narasi palsu yang menyebut “penyerbuan” bisa menciptakan stigma negatif dan memperkeruh situasi yang sudah sulit. Hal ini juga bisa merusak citra perusahaan dan menambah beban psikologis bagi keluarga korban.
Tanggung Jawab Pengguna Media Sosial
Di era digital, setiap pengguna media sosial memiliki peran penting untuk menjadi filter informasi. Dengan tidak menyebarkan konten yang tidak terverifikasi, kita turut andil dalam memerangi penyebaran hoaks.
Laporkan konten yang mencurigakan dan selalu merujuk pada media yang kredibel untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Kutipan Laporan dari Tempo.co:
“Lokasi tambang dalam rekaman tersebut berada di Myanmar, bukan di Papua. Video serupa pernah tayang di kanal YouTube Kachin Environmental Group (KEG), organisasi lingkungan di negara bagian Kachin, Myanmar, pada 2 Mei 2024.”