Sangeh Monkey Forest kembali menjadi salah satu destinasi wisata alam paling ikonik di Bali.
Terletak di Desa Sangeh, Kabupaten Badung, tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk berinteraksi dengan ratusan kera ekor panjang yang hidup bebas di tengah hutan pala yang rimbun.
Keunikan ini bukan hanya terletak pada keindahan alamnya, tetapi juga pada perpaduan nilai budaya dan konservasi yang diusungnya.
Hutan ini memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan masyarakat Bali, dikenal sebagai kawasan suci yang dijaga secara turun-temurun.
Pohon-pohon pala yang menjulang tinggi di sini menjadi rumah bagi para kera yang dianggap memiliki nilai spiritual.
Selain menjadi habitat satwa liar, Sangeh Monkey Forest juga berfungsi sebagai lokasi penting untuk ritual adat dan upacara keagamaan.
Kekayaan Alam dan Pedoman Kunjungan
Kawasan hutan ini didominasi oleh pohon pala yang rimbun, yang menjadi ciri khas dan penyejuk alami.
Selain kera ekor panjang, wisatawan juga dapat menemukan berbagai jenis burung, serangga, dan flora endemik Bali yang hidup dalam ekosistem seimbang.
Kehadiran flora dan fauna ini menjadikan setiap kunjungan sebagai pengalaman edukatif yang berharga.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, Sangeh Monkey Forest buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, saat kera lebih aktif. Harga tiket masuk dibedakan antara wisatawan domestik (Rp20.000–Rp30.000) dan internasional (Rp50.000–Rp60.000).
Untuk mencapai lokasi, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online dari berbagai titik populer di Bali.
Dari Denpasar, perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit, sementara dari Ubud dibutuhkan sekitar satu jam.
Etika dan Tanggung Jawab Wisatawan

Selama kunjungan, ada sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan, seperti mengambil foto dan video. Pengunjung disarankan menggunakan kamera dengan zoom atau selfie stick untuk menjaga jarak aman.
Hutan ini juga sangat ideal untuk wisata edukatif bagi keluarga, di mana anak-anak dapat belajar tentang perilaku satwa dan pentingnya konservasi.
Penting bagi setiap pengunjung untuk memahami dan mematuhi etika berinteraksi dengan kera. Wisatawan harus menjaga jarak aman, tidak memprovokasi, dan mengamati tanda-tanda agresi.
Memberi makan kera secara sembarangan sangat dilarang karena dapat mengganggu pola makan alami mereka.
Selain itu, pengunjung diimbau untuk menyimpan barang bawaan dengan aman dan menghindari memakai perhiasan yang menarik perhatian kera.
Dengan mematuhi semua aturan dan panduan, kunjungan ke Sangeh Monkey Forest tidak hanya akan aman dan menyenangkan, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada kelestarian ekosistem dan satwa yang hidup di dalamnya.