Minum es teh manis setelah makan, kebiasaan yang umum di masyarakat, ternyata berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Bahaya utama tidak berasal dari tehnya, melainkan dari kandungan gula yang tinggi. Demikian tulis IFL Science.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, terutama jika dikombinasikan dengan makanan tinggi karbohidrat, sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes.
Selain itu, sebuah penelitian dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada tahun 2017 menemukan bahwa konsumsi minuman manis bersamaan dengan makanan tinggi protein dapat menghambat efisiensi metabolisme.
Minuman manis dapat menurunkan proses pembakaran lemak (oksidasi lemak) hingga 8%, membuat tubuh lebih cenderung menyimpan lemak.
Alternatif Lebih Sehat untuk Menikmati Es Teh
Para ahli gizi menyarankan beberapa cara untuk tetap bisa menikmati es teh tanpa risiko kesehatan.
Opsi pertama adalah mengganti gula dengan pemanis alami bebas kalori seperti stevia atau monk fruit, yang tidak menaikkan kadar gula darah.
Jika sulit beralih secara langsung, ahli gizi Beth Chiodo menyarankan untuk melakukannya secara bertahap.
Mulailah dengan mencampur es teh manis dengan es teh tawar, lalu secara perlahan tingkatkan porsi teh tawarnya. Metode ini membantu tubuh beradaptasi dan mengurangi asupan gula secara signifikan seiring waktu.
Dengan mengurangi konsumsi gula, kebiasaan minum es teh setelah makan dapat menjadi lebih sehat, dan risiko terkena penyakit seperti diabetes tipe 2 dapat berkurang.