Viral Fenomena “Matahari Jatuh” di Langit Aceh, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Senin, 8 September 2025

Sebuah video yang menunjukkan fenomena langit berwarna merah pada siang hari di Aceh menjadi viral di media sosial.

Narasi yang beredar di masyarakat mengaitkan fenomena tersebut dengan klaim takhayul, seperti “matahari jatuh.”

Namun, pakar fisika menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar dan dapat dijelaskan secara ilmiah.

Guru Besar Fisika Teori IPB University, Husin Alatas, menjelaskan bahwa pada kondisi normal, langit tampak biru karena adanya hamburan cahaya oleh molekul udara, yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh.

Dalam proses ini, cahaya biru dengan panjang gelombang pendek lebih banyak dihamburkan daripada warna merah, sehingga langit terlihat biru.

Penyebab Langit Berubah Merah

Menurut Husin–dalam laman Berita IPB–perubahan warna langit menjadi merah atau jingga terjadi karena kondisi atmosfer yang tidak biasa.

Ketika langit terlihat merah saat siang hari, kemungkinan besar atmosfer sedang mengandung konsentrasi tinggi aerosol atau debu halus, yang bisa disebabkan oleh polusi, asap kebakaran, atau debu vulkanik.

Partikel-partikel besar ini menyerap cahaya biru dan ungu, namun lebih banyak memantulkan cahaya merah dan jingga.

Kombinasi dari proses penyerapan selektif dan hamburan cahaya oleh partikel tersebut membuat langit tampak kemerahan meskipun posisi matahari masih tinggi.

Bantahan Terhadap Narasi “Matahari Jatuh”

Menanggapi klaim viral tentang “matahari jatuh,” Husin Alatas menegaskan bahwa narasi tersebut tidak memiliki dasar ilmiah.

Ia menjelaskan bahwa matahari adalah bintang yang berukuran sangat masif, dengan volume 1,3 juta kali lebih besar dari Bumi.

Selain ukurannya yang sangat besar, jarak matahari dari Bumi juga sangat jauh, yakni sekitar 150 juta kilometer. Atas dasar fakta-fakta astronomi tersebut, mustahil bagi matahari untuk “jatuh” ke Bumi.

Dengan demikian, fenomena langit merah di Aceh yang beredar di media sosial merupakan peristiwa optik atmosfer yang wajar terjadi di bawah kondisi tertentu, bukan suatu kejadian luar biasa yang berbahaya.

Statement:

Guru Besar Fisika Teori IPB University, Husin Alatas

“Cahaya putih matahari terdiri atas berbagai panjang gelombang. Ketika cahaya mengenai molekul udara yang ukurannya sangat kecil daripada panjang gelombangnya, terjadi hamburan Rayleigh. Dalam proses ini, cahaya biru dengan panjang gelombang kecil lebih banyak terhambur dibanding warna merah.”

“Posisi matahari yang berada di bawah ufuk membuat cahaya merah dan jingga, yang tidak banyak terhambur, lebih dominan terlihat oleh pengamat.”

“Partikel-partikel ini dapat menyerap cahaya biru dan ungu serta lebih banyak memantulkan cahaya merah dan jingga. Kombinasi penyerapan selektif dan hamburan Mie membuat langit tampak merah meskipun matahari masih tinggi.”

“Matahari adalah bintang dengan volume 1,3 juta kali bumi dan radius 110 kali radius bumi. Jaraknya sekitar 150 juta kilometer dari bumi. Jadi, mustahil matahari jatuh ke bumi.”

Bagikan :

ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL POPULER

KONTAK KAMI

email: redaksi@genlink.co.id

phone: +62 812-345-6789

ALAMAT

Jl. Daan Mogot 2 No.100MN, Duri Kepa

Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510